Home || Back

Hukum Chatting (Ngobrol) Antar Lawan Jenis Via Internet

Oleh : Syaikh Nashir bin Hamd Al
Fahd
Penanya: Aku adalah seorang
pemuda. Aku punya hobi ngenet
(main internet) dan chatting
(ngobrol). Aku hampir tidak
pernah chatting dengan wanita.
Jika terpaksa aku chatting
dengan wanita maka aku tidaklah
berbicara kecuali dalam hal yang
baik-baik.
Kurang dari setahun lalu ada
seorang gadis yang mengajak aku
chatting lalu meminta no HP-ku.
Aku katakan bahwa aku tidak
mau menggunakan hp dan aku
tidak ingin membuat Allah murka
kepadaku.
Dia lalu mengatakan, “Engkau
adalah seorang pemuda yang
sopan dan berakhlak mulia. Aku
akan bahagia jika kita bisa
berkomunikasi secara langsung”.
Kukatakan kepadanya, “Maaf aku
tidak mau menggunakan HP”.
Kemudian dia berkata dengan
nada kesal, “Terserah kamu kalo
gitu”.
Selama beberapa bulan kami
hanya berhubungan melalui
chatting. Suatu ketika dia
mengatakan, “Aku ingin no HP-
mu”. “Bukankah dulu sudah
pernah kukatakan kepadamu
bahwa aku tidak mau
menggunakan HP”, jawabku. Dia
lalu berjanji tidak akan
menghubungiku kecuali ada hal
yang mendesak. Kalau demikian
aku sepakat.
Setelah itu selama tiga bulan dia
tidak pernah menghubungiku.
Akupun berdoa agar Allah
menjadikannya bersama hamba-
hamba-Nya yang shalih.
Tak lama kemudian ada seorang
gadis kurang lebih berusia 16
tahun yang berakhlak dan sangat
sopan menghubungi no HP-ku. Dia
berkata dalam telepon, “Apa
benar engkau bernama A?”.
“Benar, apa yang bisa kubantu”,
tanyaku. Dia mengatakan,
“Fulanah, yaitu gadis yang telah
kukenal via chatting, nitip salam
untukmu”. “Salam kembali
untuknya. Mengapa tidak dia
sendiri yang menghubungiku?”,
tanyaku. “Telepon rumahnya
diawasi ketat oleh orang
tuanya”, jawabnya.
Setelah orang tuanya kembali
memberi kelonggaran, dia kembali
menghubungiku. Kukatakan
kepadanya, “Jangan sering
telepon” namun dia selalu saja
menghubungiku. Akan tetapi
pembicaraan kami sebatas hal-hal
yang baik-baik. Kami saling
mengingatkan untuk
melaksanakan shalat, puasa dan
shalat malam.
Setelah beberapa waktu lamanya,
dia berterus terang kalau dia
jatuh cinta kepadaku dan aku
sendiri juga sangat mencintainya.
Aku juga berharap bisa
menikahinya sesuai dengan ajaran
Allah dan rasul-Nya karena dia
adalah seorang gadis yang
berakhlak, beradab dan taat
beragama setelah aku tahu
secara pasti bahwa aku adalah
orang yang pertama kali
melamarnya via telepon.
Akan tetapi empat bulan yang
lewat, ayahnya memaksanya
untuk menikah dengan saudara
sepupunya sendiri karena
ayahnya marah dengannya. Inilah
awal masalah. Aku mulai sulit
tidur. Kukatakan kepadanya,
“Serahkan urusan kita kepada
Allah. Kita tidak boleh menentang
takdir”. Namun dia meski sudah
menikah tetap saja
menghubungiku. Kukatakan
kepadanya, “Haram bagimu untuk
menghubungiku karena engkau
sudah menjadi istri seseorang”.
Yang jadi permasalahan, bolehkah
dia menghubungiku via HP
sedangkan dia telah menjadi istri
seseorang? Allah-lah yang
menjadi saksi bahwa
pembicaraanku dengannya
sebatas hal yang baik-baik. Kami
saling mengingatkan untuk
menambah ketaatan terlebih lagi
ayahnya memaksanya untuk
menikah dengan dengan lelaki
yang tidak dia cintai.
Jawab:
Saling menelepon antar lawan
jenis itu tidaklah diperbolehkan
secara mutlak baik pihak wanita
sudah bersuami maupun belum.
Bahkan ini adalah tipu daya Iblis.
Engkau katakan bahwa tidak ada
hubungan antaramu dengan dia
selain saling menasehati dan
mengajak untuk melakukan amal
shalih. Perhatikan bagaimana
masalah cinta dan yang lainnya
menyusup melalui hal ini.
Bukankah engkau tadi
mengatakan bahwa engkau
mencintainya dan diapun
mencintaimu sedangkan katamu
topik pembicaraanmu hanya
seputar amal shalih? Kami tahu
sendiri beberapa pemuda yang
semula sangat taat beragama
berubah menjadi menyimpang
gara-gara hal ini.
Wahai saudaraku bertakwalah
kepada Allah. Jauhilah perkara ini.
Cara-cara seperti ini lebih
berbahaya dari pada cara-cara
orang fasik yang secara terang-
terangan ngobrol dengan
perempuan dengan tujuan-tujuan
yang tidak terpuji. Mereka sadar
bahwa yang mereka lakukan
adalah sebuah maksiat. Sadar
bahwa perkara itu adalah keliru
merupakan awal langkah untuk
memperbaiki diri.
Sedangkan dirimu tidak demikian
bahkan bisa jadi engkau
menganggapnya sebagai sebuah
ibadah yang mendekatkan diri
kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى
الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah kutinggalkan suatu
ujian yang lebih berat bagi laki-
laki melebihi wanita” (HR Bukhari
no 4808 dan Muslim no 2740 dari
Usamah bin Zaid).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
juga bersabda,
فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ
كَانَتْ فِى النِّسَاءِ
“Sesungguhnya awal kebinasaan
Bani Israil adalah disebabkan
masalah wanita” (HR Muslim no
7124 dari Abu Sa’id Al Khudry).
Perempuan yang mengajakmu
ngobrol dengan berbagai obrolan
ini padahal tidak ada hubungan
kekerabatan antara dirimu
dengannya adalah suatu yang
haram. Hati-hatilah dengan cara-
cara seperti ini. Semoga Allah
menjadikanmu sebagai salah
seorang hamba-Nya yang shalih.
Tanya: Sekiranya jawaban
terhadap pertanyaan di atas
adalah tidak boleh apakah boleh
dia mengajakku ngobrol via
chatting?
Jawab:
Wahai saudaraku, hal ini tidaklah
dibolehkan. Hubunganmu
dengannya semula adalah
chatting lalu berkembang menjadi
komunikasi langsung via telepon
dan puncaknya adalah ungkapan
cinta. Apakah hanya akan
berhenti di sini?
Semua hal ini adalah tipu daya
Iblis untuk menjerumuskan kaum
muslimin dalam hal-hal yang
haram. Bersyukurlah kepada Allah
karena Dia masih
menyelamatkanmu. Bertakwalah
kepada Allah, jangan ulangi lagi
baik dengan perempuan tersebut
ataupun dengan yang lain.
Tanya: Apa hukum seorang laki-
laki yang chatting dengan
seorang perempuan via internet
dan yang dibicarakan adalah hal
yang baik-baik?
Jawab:
Tidak ada seorangpun yang bisa
mengeluarkan fatwa yang
bersifat umum untuk
permasalahan semisal ini karena
ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan masak-masak.
Fatwa yang bisa saya sampaikan
kepadamu adalah obrolan dengan
lawan jenis yang semisal kau
lakukan adalah tidak
diperbolehkan. Bukti nyata untuk
hal ini adalah apa yang engkau
ceritakan sendiri bahwa
hubunganmu dengan perempuan
tersebut terus berkembang ke
arah yang terlarang.
(Dinukil dan diterjemahkan dari
Majmu Fatawa Al Adab karya
Nashir bin Hamd Al Fahd).
Lampiran:
Berikut kami lampirkan Fatwa
Teks Asli berbahasa Arab, sbb:
( مخاطبة الأجنبية عبر
الإنترنت)
انا شاب من هوات الانترنت
والمحادثة ولله الحمد لا اتكلم
مع البنات الا نادر واذا تكلمة
لا اتكلم الا فيما يرضي الله
عز وجل لا اقول ما يغضب الله
وكله في حدود الله وقبل اقل
من عام كلمتني بنت وطلبت
رقم الهاتف الخاص بي فاجبتها
بانني لا استخدم الهاتف ولا
احب ان اغضب ربي علي فقالت
لي انك شخص مؤدب خلوق
وسوف اسعد لو احببتني
واحببتك واكملنى حياتنى مع
بعض فقلت لها لا اسف لا
استخدم الهاتف فقالت كما
تريد ومع مرور الايام والاشهر
وكل حديثنى مجرد كتابه في
المحادثة فقط بعد حوالي شهر
قالت لي اريد رقم الهاتف
الخاص بك قلت لها لقد اجبتك
من قبل قالت ارجوك اتركه معي
للزمن واوعدك ان لا اتصل بك
الا اذا لزم الامر! فقلت
اتفقنى….بعد 3 شهور اختفت
ودعيت الله ان يجعلها مهع
عباده الصالحين….وبعد فترة
من الزمن جائني اتصال قريبب
من بنت عمرها 16 سنه خلوقة
مؤدبه تتكلم وترتجف!! فقلت
نعم قالت انت فلان قلت نعم
بم اخدمك قالت فلانه تسلم
عليك! تقصد البنت التي كنت
قد عرفتها في الانترنت قلت
عليك وعليها تحية الاسلام
ولماذا لم تتصل قالت تلفون
بيتها مراقب….ثم انصرفت
فعاودة الاتصال فاحرجة انت
اقو لها لا تتصلي فقامت
تتصل و تتصل وكل كلامنى
في حدود الله وكنى نحث بعض
على الصلاة والصوم وقيام
الليل وبعد فترة من الزمن
صارحتني بحبها لي…ولا اكذب
عليك لقد احببتها حب كبير
وكنت اتمنى ان اتزوجها على
سنة الله ورسوله لما رايته
فيها من ادب واخلاق ودين وبعد
ان تاكدت انني اول من خاطبته
في التلفون ولكن قبل 4
شهور جبرها ابوها على ان
تتزوج ابن عمها غصب عنها!
وهنا بدات الماساه حيث كرهت
النوم فقلت لها سلمي امرك
وامري الى الله اللهم لا
اعتراض فقامت تتصل بي
فقلت لها انه حرام لانك على
ذمت رجل اخر
السؤال:
هل من الممكن ان تكلمني في
الهاتف؟ وهي على ذمت رجل
والله ادرى ان كلامنى في حدود
الله ونحث بعض على زيادة
الدين ومع العلم ان اباها جبرها
على الزواج غصب عنها
ج/ لا يجوز هذا مطلقا ، سواء
كانت على ذمة رجل أو لا ، بل
هذه من خدع إبليس أن تقول
ليس بيني وبينها إلا
التناصح والحث على الأعمال
الصالحة ، وانظر كيف دخلت
مسائل -الحب- وغيرها هنا ، ألا
تخبرنا : -كيف أحببتها
وأحبتك- وأنتم حديثكم عن
الأعمال الصالحة؟ ونحن نعرف
شبابا من خيرة الشباب
انتكسوا من الالتزام إلى
الانحراف بسبب هذه الأمور .
أيها الأخ الكريم اتق الله
وإياك وهذه المسالك فإنها
أخطر من مسالك الفساق
الذين يتحدثون صراحة مع
النساء لأغراض سيئة لأن
أولئك يعلمون ما هم فيه من
معصية ومعرفة الداء طريق
الدواء، وأما أنت فلا ، بل قد
تظنه قربة ، وقد قال الرسول
صلى الله عليه وسلم -ما
تركت بعدي فتنة هي أضر على
الرجال من النساء وإن أول
فتنة بني إسرائيل كانت في
النساء- والمرأة التي تحدثك
هذه الأحاديث وليس بينك
وبينها قرابة محرمة تحدث
غيرك، فإياك ثم إياك من مثل
هذه الطرق ، جعلك الله من
عباده الصالحين
س/ واذا كان الجواب لا هل من
الممكن ان تكلمني في
الانترنت مجرد كتابه؟
ج/ هذا لا يجوز أخي الكريم ،
وعلاقتك معها تطورت من
الكتابة في الإنترنت إلى
التخاطب في الهاتف إلى
التصريح بالحب ، وهل
ستتوقف عند هذا؟، وهذا كله
طريق لإبليس لإيقاع
المسلمين في المحرمات ،
فاحمد الله على سلامتك واتق
الله ولا تعد الكرة معها ولا مع
غيرها
س/ وما حكم الرجل اذا خاطب
بنت في الانترنت مجرد كتابه
في حدود شرع الله عز وجل ؟
ج/ لا يستطيع أحد أن يصدر
فتوى عامة في مثل هذا
الموضوع لأن هذا كله يخضع
لأمور كثيرة، ولكن الذي
أستطيع إفتاءك به هو أن ما
كان من جنس عملك هذا في
التخاطب معهن فهو لا يجوز ،
وأعظم الأدلة على ذلك ما
ذكرته أنت في تطور علاقتك
بإحداهن
Sumber: http://
atsarussalaf.wordpress.com/2010/
02/26/hukum-chatting-ngobrol-
antar-lawan-jenis-via-internet/
diposkan pada 12 Maret 2010

Polaroid