Dan Beriman Dengan Shirath (Jembatan) di Atas Jahannam
Berkata Al Imam Al Barbahari Rahimahullahu Ta'ala:
والإيمان بالصراط على جهنم يأخذ الصراط من شاء الله ويجوز من شاء الله ويسقط في جهنم من شاء الله ولهم أنوار على قدر إيمانهم
Dan mengimani adanya shirath di atas Jahannam, yang akan mengambil siapa saja yang dikehendaki dan membiarkan lewat siapa saja yang dikehendaki oleh Allah Ta'ala. Akan terjatuh ke dalam Jahannam orang yang dikehendaki oleh Allah Ta'ala. Dan mereka memiliki cahaya sesuai dengan kadar keimanannya masing-masing.
Syaikh Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi
Wabillahit taufiq. Shirath adalah jembatan yang terbentang di atas permukaan Jahannam, yang akan dilewati oleh orang-prang yang bertauhid dan orang-orang Muslim yang meninggal di atas Islam serta tidak menyekutukan Allah dengqan kesyirikan besar yang diakibatkan kekekalan di neraka.
Adapun orang-orang kafir dengan berbagai jenisnya, musyrikin, penyembah berhala, dan orang-orang atheis, ahlul kitab Yahudi, Nashara, dan yang lainnya dari kalangan orang- orang kafir, mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dibukakan ketujuh pintu Jahannam bagi mereka.
Allah Ta'ala berfirman,
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا
"Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong- rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya" (Az Zumar: 71)
Dan Allah Ta'ala berfirman dalam Surat Al Hijr
لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ
"Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka." (Al Hijr: 44)
Orang-orang yang ditetapkan sebagai orang-orang yang celaka selama-lamanya (abadi) dan kekal di neraka -kita berlindung kepada Allah dari hal tersebut-, mereka akan digiring ke dalam neraka oleh malaikat penjaga Jahannam menuju neraka Jahannam. Mereka akan masuk ke dalamnya melalui pintu-pintunya, semua ahli millah dan aqidah (orang yang memilki agama dan keyakinan yang menyimpang) akan masuk ke dalam neraka melalui satu pintu.
Adapun kaum Muslimin, akan dibentangkan shirath bagi mereka di atas Jahannam sehingga mereka melintasi di atasnya (yang mana kecepatan mereka dalam melintasi Shirath tersebut) sesuai dengan kadar keimanan mereka. Orang yang pertama kali melewatinya adalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, kemudian beliau Shallallahu'alaihi wasallam berdiri di tepi Shirath seraya berdoa,
"Rabbi, selamatkan, selamatkan!" (Diriwayatkan oleh imam Muslim)
Kemudian yang lainnya melintas seperti sekejap mata, kemudian seperti halilintar menyambar, lalu seperti angin, dan ada juga yang sepertinya larinya kuda pilihan, ada juga yang seperti larinya laki-laki tangguh, ada pula di antara mereka yang lari kecil- kecil, ada pula yang berjalan dan ada pula yang merangkak di atas lambungnya. Dan di atas Shirath terdapat kalalib (pengait) seperti duri pohon sa'dan, yakni pohon yang berduri, yang bengkok ujungnya seperti kail, mengambil siapa saja yang diperintahkan untuk disiksa dan melemparkannya ke dalam Jahannam. Telah warid bahwasanya kalalib tersebut akan menjerat antara ubun- ubun dan kaki [1]
Sebagaimana Allah Subhanahu wata'ala berfirman,
يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسِيمَاهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِي وَالأقْدَامِ
"Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka." (Ar Rahman: 41)
Dan yang seperti itu tidak akan terjadi kecuali dengan mematahkan punggung. Kta memohon keselamatan kepada Allah Azza wajalla.
Sedangkan orang-orang yang melintasi Shirath dan terjatuh darinya, mereka akan keluar dari neraka dengan syafa'atnya orang-orang yang diberi izin oleh Allah Subhanahu wata'ala untuk memberikan syafa'at dengan rahmat Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Kemudian mereka akan akan dimasukkan ke dalam sungai kehidupan setelah mereka terbakar menjadi arang. Neraka akan menyiksa semua badan manusia kecuali anggota- anggota sujud. Kemudian datang orang-orang yang memberikan syafa'at dan mereka mengenalinya dengan masih utuhnya anggota-anggota sujud dari badan mereka. Dan memang haram bagi neraka untuk membakar anggota-anggota sujud orang Muslim yang berbuat dosa besar. Apabila ia telah dicelupkan ke dalam sungai kehidupan tersebut, mereka tumbuh di dalamnya bagaikan biji-bijian yang tumbuh di endapan aliran (delta). Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Apakah kamu tidak melihat bahwasanya biji-bijian tersebut akan ke luar dalam keadaan kuning layu." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Bukankah kalian melihat biji- bijian yang terdampar pada batu atau pohon. bagian yang terkena sinar matahari akan nampak kuning dan hijau sedangkan yang berada di bawah bayangan akan nampak putih?" Para shahabat Radhiallahu'anhum bertanya, "Wahai Rasulullah, sepertinya dahulu engkau menggembala di dusun pedalaman." Beliau Shallallahu'alaihi wasallam menjawab, "Kemudian mereka akan ke luar seperti permata, pada leher mereka terdapat tanda (sejenis kalung) yang akan diketahui oleh penghuni surga (mereka mengatakan): "Mereka itu adalah orang-orang yang dibebaskan oleh Allah Ta'ala, yang mana mereka dimasukkan oleh Allah Ta'ala ke dalam surga tanpa adanya amalan yang mereka amalkan dan tanpa adanya kebaikan yang mereka kerjakan." (HR Bukhari Muslim)
Kemudian mereka masuk ke dalam surga dan menempati tempat mereka masing-masing setelah mereka dibersihkan dan dimurnikan dari noda-noda dosa. Dan mereka memiliki tanda yang akan tetap ada dalam jangka waktu yang panjang sehingga penduduk surga lainnya mengenali mereka dan mengatakan, "Mereka itulah Jahannamiyyun."
Telah warid pula bahwasanya setelah mereka minta kepada Allah Azza wajalla untuk menghilangkan tanda tersebut maka tanda tersebut hilang dari mereka. Dan sebelum mereka sampai ke Shirath, mereka mendapatkan bagian dari cahaya, ada di antara mereka yang mendapatkan cahaya yang berjalan di depannya seperti gunung, ada pula yang cahayanya seperti pohon kurma yang berjalan di hadapannya dan di antara mereka ada pula yang cahayanya hanya seperti laki- laki yang berdiri dan yang paling sedikit adalah orang yang cahayanya berkedip-kedip yang berada di ujung kuku ibu jari kaki kanannya, sesekali nyala sehingga dia maju dan sesekali padam sehingga ia berhenti [2].
Adapun Orang-orang munafik, nifak i'tiqadiy (keyakinan), mereka itulah orang-orang yang diberi cahaya bersama orang- orang beriman. Kemudian padam [3] cahaya yang ada pada mereka sehingga mereka mengatakan kepada orang- orang yang beriman,
انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا
"Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". (Al Hadid: 13)
Lalu diadakan di antara mereka dinding yang memiliki pintu,
فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ
"Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa." (Al Hadid: 13)
Dengan cahaya itu mereka melintasi Shirath dan cahaya yang mereka dapatkan itu adalah cahaya yang nyata yaitu ganti dari cahaya maknawi yang mereka gunakan untuk menerangi kehidupan mereka di dunia, yakni cahaya yang diisyaratkan dalam firman Allah,
وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلا الإيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba- hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (Asy Syuraa: 52)
Barangsiapa yang menerangi dirinya dengan cahaya Al Quran dan As Sunnah sewaktu di dunia sehingga dia mengikuti dan mengamalkannya maka Allah Ta'ala akan memberikan cahaya yang nyata pada hari Kiamat sehingga dia mampu melintasi Shirath dan masuk ke dalam Surga. Sudah selayaknya bagi setiap Muslim untuk ambil bagian dari cahaya hidayah yang dibawa oleh nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam yang berupa Al Quran dan As Sunnah. Wabillahit taufiq.
[Dari Kitab Irsyaadus Saari ila Taudhihi Syarhis Sunnah lil Imam Al Barbahari, Edisi Indonesia Penjelasan Syarhus Sunnah Imam Al Barbahari Meniti Sunnah di Tengah Badai Fitnah oleh Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi, Penerbit Maktabah Al Ghuroba, hal 149-156 ]
Footnote
[1] Aku belum menemukan hadits yang berkaitan dengan masalah ini. Hanya saja disebutkan oleh para mufassirin seperti Imam Ibnu Katsir Rahimahullah bahwasanya makna firman Allah,
فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِي وَالأقْدَامِ
" lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka" (Arrahman: 41)
Maknanya adalah: Malaikat Zabaniyah akan menyatukan ubun-ubun orang kafir dan kakinya dengan rantai dari belakang punggungnya kemudian dilemparkan ke dalam neraka, sehingga ia jatuh ke dalam neraka selama bertahun-tahun sehingga akhirnya sampai ke dasar neraka.
[2] Hal ini dinukil oleh Ibnu Katsir dari Ibnu Mas'ud ketika dia menafsirkan firman Allah,
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai- sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak." (Al Hadid:12)
Dan beliau mengisyaratkan bahwasanya hal ini warid dari Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir.
http://sunniy.wordpress.com/2008/09/13/dan-beriman-dengan-shirath-jembatan-di-atas-jahannam/
Diposkan pada 20 Juni 2009
Iklan dari Host: