Home || Back
Pernyataan Terkini dari Asatidz tentang
Ja ’far Umar Thalib
NASEHAT DAN
RENUNGAN UNTUK SEGENAP SALAFIYYIN DI INDONESIA
Segala puji hanya milik Allah,
shalawat dan salam semoga
tercurah kepada Rasulullah,
keluarganya, para sahabatnya
dan siapa saja yang berloyalitas
kepadanya. Amma ba ’du:
Sesungguhnya dakwah Salafiyyah
adalah dakwah yang berkah. Dan
di antara nikmat Allah yang
besar kepada kita adalah
pemberian Allah kepada kita
berupa taufiq-Nya untuk
menelusuri jalan dakwah ini,
hingga kita berjalan di atasnya,
di atas manhajnya. Dakwah ini
telah mendapatkan sambutan
masyarakat, baik di desa
maupun di kota. Sungguh, semua
itu terwujud dengan taufiq dari
Allah dan hidayah-Nya, lalu
dengan kuatnya hubungan
antara pemeluk dakwah ini
dengan para ulamanya, demikian
pula dengan kesungguhan para
da’i yang istiqamah di atas jalan
dakwah ini. Semoga Allah
membalas mereka dengan
kebaikan.
Sehingga dakwah ini menyatukan
kata salafiyyin di penjuru-
penjuru negeri. Terwujudlah
saling bantu-membantu di antara
mereka dalam hal kebaikan dan
ketaqwaan, satu hal yang
menyulut kemarahan para musuh
dakwah. Dan bertambahlah
kebaikan ini dengan
berkesinambungannya daurah
dan kunjungan para syaikh pada
beberapa tahun terakhir ini.
Maka, orang-orang pada
umumnya dan salafiyyin pada
khususnya, dapat mengambil
manfaat dari bimbingan dan
nasehat para ulama mereka.
Semua itu semakin mengeratkan
hubungan dan persaudaraan di
antara salafiyyin.
Sungguh telah muncul suatu
masalah yang mengkhawatirkan
atas dakwah yang berkah ini,
terpecahnya persatuan mereka
dan terobek-robeknya barisan
mereka. Sesuatu yang
mengharuskan adanya
peringatan dan nasehat. Masalah
tersebut adalah apa yang
diisukan perihal Al-Akh Ja ’far bin
Umar bin Tholib dan taubatnya,
serta perbedaan menyikapinya.
Kami, insya Allah, termasuk
orang yang paling dekat
dengannya, paling mengerti
tentang keadaannya dan paling
berharap akan taubatnya.
Namun di sisi kami ada Kitabullah
dan Sunnah Rasulullah serta
pengarahan para ulama, yang
dengannya kami berjalan.
Maka dari itu, kami nasehatkan
kepada segenap salafiyyin dan
semua orang yang menjunjung
tinggi dakwah salafiyyah dengan
beberapa hal. Diantaranya
adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah
Subhanahu wa Ta ’ala dan
menjauhkan diri dari berbagai
bentuk perpecahan serta segala
sebab-sebabnya.
2. Tidak membuat keresahan dan
kebingungan saudara-saudara
kita dalam bentuk penyebaran
SMS dan yang semisalnya, yang
menimbulkan fitnah di antara
mereka. Juga untuk selalu
berhati-hati dari semua pihak
yang ingin menggunakan
kesempatan ini untuk memecah-
belah barisan salafiyyin.
3. Membiarkan Al-Akh Ja’far
pada keadaannya yang semula
sebagaimana sikap kita
sebelumnya berupa pemutusan
hubungan apapun dengannya,
sampai dia tampakkan taubatnya
serta membaik taubatnya
tersebut.
Hal ini sebagaimana difatwakan
oleh syaikh-syaikh kita yang
mulia,
Ayahanda Asy-Syaikh yang mulia
Rabi ’ bin Hadi Al-Madkhali,
Ayahanda Asy-Syaikh yang mulia
Ubaid Al-Jabiri dan
Asy-Syaikh yang mulia
Muhammad bin Hadi Al-Madkhali,
serta yang selain mereka.
Semoga Allah menjaga mereka
semuanya.
Adapun yang terkait dengan
masalah taubatnya, maka kami
para da ’i, para ustadz dan para
penuntut ilmu berpegang teguh
dengan kewajiban syar ’i, yaitu
tidak mendahului ulama dan
mengembalikan urusan kepada
mereka, serta tidak
menyibukkan diri dengan
menyebarkan atau menerima
isu-isu seputar masalah ini. Inilah
yang kami wasiatkan kepada diri
kami dan seluruh salafiyyin,
dalam rangka mengharap wajah
Allah. Juga dengan mengharap
dari semua pihak untuk
merasakan besarnya tanggung
jawab ini dalam rangka menjaga
nama baik dakwah kita dan
menjaga persatuan pemeluknya.
Wahai Rabb kami, janganlah
Engkau menghukum kami bila
kami lupa atau kami salah, dan
janganlah Engkau jadikan dalam
qalbu kami kedengkian terhadap
orang-orang yang beriman. Dan
kami memohon kepada Allah agar
mengokohkan kami di atas
kebenaran dan menyatukan kami
di atasnya. Kabulkanlah, wahai
Dzat yang mengabulkan
permintaan hamba-hamba-Nya
yang meminta.
Ahad, 14 Rabi’ul Awwal 1431 H
28 Februari 2010 M
Al-Ustadz Muhammad bin Umar
As-Sewed
Al-Ustadz Luqman bin Muhammad
Ba ’abduh
Al-Ustadz Usamah bin Faishol
Mahri
Al-Ustadz Abdush Shomad
Bawazir
Al-Ustadz Hamzah Abu Sa ’id
Al-Ustadz Salman bin Utsman
Al-Ustadz Ruwaifi ’ bin Sulaimi
Al-Ustadz Askari bin Jamal
Al-Ustadz Afifuddin
Al-Ustadz Ayip Syafruddin
Al Ustadz Ahmad Khodim
Al-Ustadz Qomar
Al-Ustadz Muhammad bin
Abdullah Barmim
DENGAN BIMBINGAN ASY-SYAIKH
ABDULLAH BIN UMAR BIN BURAIK
MAR ‘ I , SEMOGA ALLAH
SENANTIASA MENJAGANYA .
Sumber= assalafy.org
diposkan pada 10 Maret 2010